Selamat pagi, semua! Sudah lama
saya tidak menulis di blog ini. Bagaimana kabarnya? Pasti baik-baik saja, kan.
Oke, cukup basa-basinya. Sekarang,
mari kita mulai! Pada tulisan kali ini, saya akan mengangkat topik tentang mata
kuliah Sistem Fungsional Bisnis 2 atau biasa disingkat SFB 2. Mata kuliah ini
banyak berisikaan tentang akuntansi dan penganggaran.
Pada
saat pekan-pekan awal, materi dari mata kuliah ini adalah tentang bunga. Bunga
yang saya maksud di sini bukan bunga Mawar, Melati, Anggrek, dan sebagainya.
Bunga ini adalah bunga bank. Pada saat memasuki materi ini, saya seperti tidak
punya motivasi untuk mempelajarinya. Kenapa? Karena bunga di dalam bank sama
saja dengan riba, dan riba itu hukumnya haram. Tapi, apa boleh buat, saya terpaksa
mempelajarinya. Saat masuk minggu keempat, saya mencoba mencari-cari alasan
yang dapat membuat saya termotivasi untuk mempelajari bunga ini. Setelah sekian
lama berpikir, akhirnya saya temukan alasan yang agak masuk akal. Saya harus
mempelajari bunga agar tahu sehingga tidak terjebak untuk menggunakannya.
Karena alasan tersebutlah motivasi saya sedikit meningkat.
Yang
masih saya ingat tentang bunga adalah rumusnya, yaitu B = P x i x n. Di mana B
= bunga; P = principal(modal); i = interest rate(tingkat bunga); n = jangka
waktu. Ada juga rumus S = P(1 + i)n. Tapi, pada rumus ini saya lupa
kepanjangan dari S.
Materi
selanjutnya adalah penganggaran perusahaan. Senang rasanya sudah melewati
materi tentang bunga. Pada materi ini, motivasi saya kembali. Saya menjadi
bersemangat lagi untuk belajar. Materi ini berisikan tentang penganggaran dan
macam-macam anggaran. Anggaran ada bermacam-macam.
Menurut dasar
penyusunannya, anggaran terbagi menjadi anggaran variabel dan anggaran tetap.
Menurut cara penyusunan, anggaran terbagi menjadi anggaran periodik dan
anggaran kontinu. Anggaran periodik adalah anggaran yang dibuat untuk satu
periode tertentu. Anggaran kontinu adalah anggaran yang dibuat untuk perbaikan
anggaran sebelumnya, misal tiap bulan diadakan perbaikan.
Menurut
jangka waktu, anggaran terbagi menjadi anggaran jangka pendek dan anggaran
jangka panjang(anggaran strategis). Maksimal periode anggaran jangka pendek
adalah satu tahun. Contoh anggaran jangka pendek adalah anggaran operasional.
Periode untuk anggaran jangka panjang atau lebih dikenal dengan anggaran
strategis selama lebih dari satu tahun. Contoh anggaran jangka panjang adalah anggaran
investasi modal.
Menurut
bidangnya, anggaran terbagi menjadi anggaran operasional dan anggaran keuangan.
Anggaran operasional adalah anggaran yang digunakan untuk menyusun laporan rugi
– laba. Anggaran operasional masih terbagi menjadi anggaran penjualan, anggaran
biaya pabrik, anggaran beban usaha, dan anggaran laporan rugi – laba. Anggaran
Keuangan adalah anggaran untuk menyusun anggaran neraca. Anggaran keuangan
masih terbagi menjadi anggaran kas, anggaran piutang, anggaran persediaan, dan
anggaran neraca. Anggaran operasional dan anggaran keuangan biasa disebut
anggaran induk.
Menurut
kemampuan menyusun, anggaran terbagi menjadi anggaran komprehensif dan anggaran
parsial. Anggaran komprehensi adalah rangkaian anggaran yang disusun secara
lengkap atau perpaduan anggaran operasional dan keuangan. Anggaran parsial
adalah kebalikan dari anggaran komprehensif.
Menurut
fungsinya, anggaran terbagi menjadi anggaran apropriasi dan anggaran kinerja.
Anggaran apropriasi adalah anggaran yang dibuat untuk tujuan tertentu dan tidak
boleh untuk tujuan lain. Contohnya, anggaran hasil penjualan barang X untuk
melunasi utang dagang kepada perusahaan ABC. Anggaran kinerja adalah anggaran
yang disusun berdasarkan fungsi kegiatan yang dilakukan dalam organisasi.
Untuk
memudahkan anda, inilah bagannya.
Materi
selanjutnya adalah tentang membuat laporan keuangan. Laporan keuangan terdiri
dari laporan neraca(balance sheet), laporan laba/rugi(Income Statement), dan
laporan posisi keuangan(Cashflow). Pada materi ini, kami diajari cara membuat
laporan keuangan menggunakan software Accurate.
Selesai
sudah bicara tentang materinya. Sekarang, mari kita bicara tentang proses
belajar-mengajar. Pada mata kuliah ini, cara mengajar yang diterapkan dosen
saya, Bu Raras Tyasnurita, berbeda-beda. Pada saat materi bunga, cara mengajar
beliau hanya dengan memberikan soal-soal. Cara ini terbukti tidak efektif
karena banyak mahasiswa yang nilainya jelek pada saat kuis. Pada saat materi
tentang penganggaran perusahaan, beliau menerapkan cara lain. Kali ini, beliau
membagi kelas menjadi 12 kelompok. Masing-masing kelompok menjelaskan tentang
salah satu jenis anggaran di depan kelas. Selain itu, ada juga review materi
yang disimulasikan oleh seluruh mahasiswa satu kelas. Cara terbukti efektif
karena pada saat sesi tanya jawab, banyak mahasiswa yang antusias untuk
bertanya. Pada saat materi tentang laporan keuangan, beliau menekankan pada
praktiknya dengan menggunakan software Accurate. Cara ini tidak terlalu
efektif. Banyak mahasiwa yang galau setelah tes pendalaman meskipun banyak juga
yang cukup ahli menggunakan software Accurate ini. Mungkin, karena banyak yang
belum siap untuk tes pendalaman dengan waktu yang singkat.
Untuk
kesan-kesan, kesan yang saya rasakan selama berlangsungnya mata kuliah ini
adalah kadang senang, kadang bosan. Tapi tak mengapalah karena saya menjadi
mengetahui banyak hal tentang akuntansi dan penganggaran. Padahal, awalnya saya
tidak mengetahui apapun tentang akuntansi dan penganggaran. Bahkan, sebelum
diberi mata kuliah ini, pengetahuan saya mengenai akuntansi keliru. Dulu saya
menganggap bahwa akuntansi sama dengan pembukuan. Sekarang, saya tahu bahwa
keduanya adalah hal yang berbeda.
Saran
saya terhadap dosen pengampu: sebaiknya cara mengajar yang berbeda-beda itu
dipertahankan agar mahasiswa menjadi tidak jenuh. Untuk asisten praktikum,
sebaiknya lebih memahami kesulitan yang dihadapi peserta praktikum agar tidak
lagi terjadi “penggalauan massal” saat diadakan tes pendalaman. Materi yang
diberikan oleh dosen pengampu dan asisten praktikum sebenarnya sudah cukup
bagus dan lengkap.
Terima kasih sudah
mau membaca tulisan saya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar