Welcome Message

Selamat datang di blog saya!
Silakan baca semua tulisan yang anda suka!

Senin, 18 Juni 2012

Mata Kuliah SFB 2


Selamat pagi, semua! Sudah lama saya tidak menulis di blog ini. Bagaimana kabarnya? Pasti baik-baik saja, kan.
Oke, cukup basa-basinya. Sekarang, mari kita mulai! Pada tulisan kali ini, saya akan mengangkat topik tentang mata kuliah Sistem Fungsional Bisnis 2 atau biasa disingkat SFB 2. Mata kuliah ini banyak berisikaan tentang akuntansi dan penganggaran.

 
                Pada saat pekan-pekan awal, materi dari mata kuliah ini adalah tentang bunga. Bunga yang saya maksud di sini bukan bunga Mawar, Melati, Anggrek, dan sebagainya. Bunga ini adalah bunga bank. Pada saat memasuki materi ini, saya seperti tidak punya motivasi untuk mempelajarinya. Kenapa? Karena bunga di dalam bank sama saja dengan riba, dan riba itu hukumnya haram. Tapi, apa boleh buat, saya terpaksa mempelajarinya. Saat masuk minggu keempat, saya mencoba mencari-cari alasan yang dapat membuat saya termotivasi untuk mempelajari bunga ini. Setelah sekian lama berpikir, akhirnya saya temukan alasan yang agak masuk akal. Saya harus mempelajari bunga agar tahu sehingga tidak terjebak untuk menggunakannya. Karena alasan tersebutlah motivasi saya sedikit meningkat.
                Yang masih saya ingat tentang bunga adalah rumusnya, yaitu B = P x i x n. Di mana B = bunga; P = principal(modal); i = interest rate(tingkat bunga); n = jangka waktu. Ada juga rumus S = P(1 + i)n. Tapi, pada rumus ini saya lupa kepanjangan dari S.
                Materi selanjutnya adalah penganggaran perusahaan. Senang rasanya sudah melewati materi tentang bunga. Pada materi ini, motivasi saya kembali. Saya menjadi bersemangat lagi untuk belajar. Materi ini berisikan tentang penganggaran dan macam-macam anggaran. Anggaran ada bermacam-macam.
Menurut dasar penyusunannya, anggaran terbagi menjadi anggaran variabel dan anggaran tetap. Menurut cara penyusunan, anggaran terbagi menjadi anggaran periodik dan anggaran kontinu. Anggaran periodik adalah anggaran yang dibuat untuk satu periode tertentu. Anggaran kontinu adalah anggaran yang dibuat untuk perbaikan anggaran sebelumnya, misal tiap bulan diadakan perbaikan.
                Menurut jangka waktu, anggaran terbagi menjadi anggaran jangka pendek dan anggaran jangka panjang(anggaran strategis). Maksimal periode anggaran jangka pendek adalah satu tahun. Contoh anggaran jangka pendek adalah anggaran operasional. Periode untuk anggaran jangka panjang atau lebih dikenal dengan anggaran strategis selama lebih dari satu tahun. Contoh anggaran jangka panjang adalah anggaran investasi modal.
                Menurut bidangnya, anggaran terbagi menjadi anggaran operasional dan anggaran keuangan. Anggaran operasional adalah anggaran yang digunakan untuk menyusun laporan rugi – laba. Anggaran operasional masih terbagi menjadi anggaran penjualan, anggaran biaya pabrik, anggaran beban usaha, dan anggaran laporan rugi – laba. Anggaran Keuangan adalah anggaran untuk menyusun anggaran neraca. Anggaran keuangan masih terbagi menjadi anggaran kas, anggaran piutang, anggaran persediaan, dan anggaran neraca. Anggaran operasional dan anggaran keuangan biasa disebut anggaran induk.
                Menurut kemampuan menyusun, anggaran terbagi menjadi anggaran komprehensif dan anggaran parsial. Anggaran komprehensi adalah rangkaian anggaran yang disusun secara lengkap atau perpaduan anggaran operasional dan keuangan. Anggaran parsial adalah kebalikan dari anggaran komprehensif.
                Menurut fungsinya, anggaran terbagi menjadi anggaran apropriasi dan anggaran kinerja. Anggaran apropriasi adalah anggaran yang dibuat untuk tujuan tertentu dan tidak boleh untuk tujuan lain. Contohnya, anggaran hasil penjualan barang X untuk melunasi utang dagang kepada perusahaan ABC. Anggaran kinerja adalah anggaran yang disusun berdasarkan fungsi kegiatan yang dilakukan dalam organisasi. 
Untuk memudahkan anda, inilah bagannya.
























               Materi selanjutnya adalah tentang membuat laporan keuangan. Laporan keuangan terdiri dari laporan neraca(balance sheet), laporan laba/rugi(Income Statement), dan laporan posisi keuangan(Cashflow). Pada materi ini, kami diajari cara membuat laporan keuangan menggunakan software Accurate.
                Selesai sudah bicara tentang materinya. Sekarang, mari kita bicara tentang proses belajar-mengajar. Pada mata kuliah ini, cara mengajar yang diterapkan dosen saya, Bu Raras Tyasnurita, berbeda-beda. Pada saat materi bunga, cara mengajar beliau hanya dengan memberikan soal-soal. Cara ini terbukti tidak efektif karena banyak mahasiswa yang nilainya jelek pada saat kuis. Pada saat materi tentang penganggaran perusahaan, beliau menerapkan cara lain. Kali ini, beliau membagi kelas menjadi 12 kelompok. Masing-masing kelompok menjelaskan tentang salah satu jenis anggaran di depan kelas. Selain itu, ada juga review materi yang disimulasikan oleh seluruh mahasiswa satu kelas. Cara terbukti efektif karena pada saat sesi tanya jawab, banyak mahasiswa yang antusias untuk bertanya. Pada saat materi tentang laporan keuangan, beliau menekankan pada praktiknya dengan menggunakan software Accurate. Cara ini tidak terlalu efektif. Banyak mahasiwa yang galau setelah tes pendalaman meskipun banyak juga yang cukup ahli menggunakan software Accurate ini. Mungkin, karena banyak yang belum siap untuk tes pendalaman dengan waktu yang singkat.
                Untuk kesan-kesan, kesan yang saya rasakan selama berlangsungnya mata kuliah ini adalah kadang senang, kadang bosan. Tapi tak mengapalah karena saya menjadi mengetahui banyak hal tentang akuntansi dan penganggaran. Padahal, awalnya saya tidak mengetahui apapun tentang akuntansi dan penganggaran. Bahkan, sebelum diberi mata kuliah ini, pengetahuan saya mengenai akuntansi keliru. Dulu saya menganggap bahwa akuntansi sama dengan pembukuan. Sekarang, saya tahu bahwa keduanya adalah hal yang berbeda.
                Saran saya terhadap dosen pengampu: sebaiknya cara mengajar yang berbeda-beda itu dipertahankan agar mahasiswa menjadi tidak jenuh. Untuk asisten praktikum, sebaiknya lebih memahami kesulitan yang dihadapi peserta praktikum agar tidak lagi terjadi “penggalauan massal” saat diadakan tes pendalaman. Materi yang diberikan oleh dosen pengampu dan asisten praktikum sebenarnya sudah cukup bagus dan lengkap.

Terima kasih sudah mau membaca tulisan saya!

Tidak ada komentar: