Masih ingat dengan tulisan saya yang berjudul “Inspirasi yang Dipaksakan”? Pada tulisan itu, saya menceritakan tentang teman saya. Kali ini, saya akan bercerita tentang diri saya sendiri.
Pada tulisan sebelumnya, saya menuliskan bahwa teman saya itu ngebut dalam mengerjakannya. Bahkan, sampai memaksa inspirasi datang. Eh, ternyata saya juga ngebut. Bayangkan saja, sehari saya yang lalu, saya sampai menulis sembilan tulisan. Wuihh... banyaknya! Pada keesokan harinya, saya juga menulis banyak tulisan.
Untuk menulis tulisan sebanyak itu, saya harus bekerja dari pagi hingga malam hari. Saya menulis dan terus menulis. Saya memeras otak saya untuk menulis. Saya menulis di waktu senggang, saya menulis pada saat kerja kelompok(hehehe...itu karena beberapa rekan sekelompok saya juga nge-blog), dan saya juga menulis di saat-saat seharusnya saya belajar. Namun, perbedaan saya dengan teman saya adalah saya sudah menuliskan apa saja yang akan saya tulis di selembar kertas kecil sehingga saya tidak kehilangan inspirasi. Dengan begitu, saya bisa lebih menghemat waktu saya.
Sekian tulisan dari saya. Saya harap pembaca tidak meniru saya dengan kebut-kebutan dalam menulis. Apabila ada kelebihan yang patut dicontoh dari tulisan ini, silakan dicontoh. Bila ada salah kata saya mohon maaf! Terima kasih!
1 komentar:
Saya Admin dari blognya koni,,
Perkenalkan Nama saya Irsal Shabirin
Follow balik blog saya , Arif
Posting Komentar