Welcome Message

Selamat datang di blog saya!
Silakan baca semua tulisan yang anda suka!

Senin, 28 November 2011

Resensi Film: Alangkah Lucunya (negeri ini)


Penulis cerita             : Musfar Yasin
Sutradara                   : Deddy Mizwar
Tokoh                         : Reza Rahadian, Deddy Mizwar, Slamet Rahardjo, Jaja Mihardja, Sakurta Ginting, Tika Bravani, Tio Pakusadewo, Asrul Dahlan, Robby Tumewu, Teuku Edwin
Tahun                         : 2010
Genre                          : Komedi

Film berdurasi 1 jam 43 menit ini dibintangi oleh Reza Rahadian sebagai Muluk, Deddy Mizwar sebagai Pak Bul, Slamet Rahardjo sebagai Haji Rahmat, Jaja Mihardja sebagai Haji Sarbini, dan masih banyak lagi. Film ini mengisahkan tentang kehidupan bangsa Indonesia saat ini, khususnya seorang sarjana manajemen bernama Muluk yang kesulitan dalam mencari pekerjaan. Setelah Muluk sekian lama mencari pekerjaan, akhirnya dia memiliki ide untuk mengentaskan kemiskinan kelompok pencopet yang beranggotakan 15 orang. Dia bersama Syamsul dan Pipit mendidik para pencopet itu agar mereka berhenti mencopet dan mulai menjadi pengasong. Dia mengajari ilmu manajemen dan memanajemen kelompok pencopet itu, Syamsul mendidik mereka dengan ilmu kewarganegaraan, Pipit mengajari mereka ilmu agama Islam. Perjuangan mereka tidaklah mudah. Mereka harus menghadapi berbagai bantahan dari para pencopet itu. Mulai dari bantahan untuk mengikuti sekolah, mandi, sholat, bahkan Muluk sempat dibenci oleh salah seorang pencopet bernama Glenn. Mereka memang berhasil mengubah enam pencopet menjadi enam pengasong, tetapi Muluk dan kedua kawannya akhirnya menghentikan proyek tersebut karena proyek mereka tidak disukai oleh Pak Bul yang merupakan ayah Muluk, Haji Rahmat yang merupakan ayah Pipit, dan Haji Sarbini yang merupakan calon mertua Muluk. Pak Bul, Haji Rahmat, dan Haji Sarbini tidak menyukai proyek Muluk dan kedua temannya karena mereka(Muluk, Syamsul, dan Pipit) dibayar dengan uang haram hasil mencopet. Muluk dan kedua temannyapun kembali ke kebiasaan mereka semula. Syamsul berjudi lagi, Pipit menggantungkan hidupnya dengan mencoba kuis di televisi, dan Muluk sebelum mencari pekerjaan lagi, dia belajar mengemudi mobil.
Film ini berakhir dengan ditangkapnya Muluk oleh anggota Satpol PP karena membela enam pengasong didikannya. Dia menyerahkan dirinya kepada para anggota Satpol PP demi melindungi enam pengasong yang telah dia didik. Ending ini seakan-akan menandakan bahwa cerita film ini belum selesai. Pembuat film ini mungkin sengaja membuat ending seperti itu agar para penonton bisa berimajinasi, memikirkan bagaimana akhirnya nasib para tokoh film ini.
Film ini seperti mengkritik pemerintah supaya pemerintah lebih memperhatikan nasib anak-anak jalanan yang tidak pernah mengenyam pendidikan di sekolah. Selain itu, Muluk yang merupakan tokoh utama seakan menggambarkan para lulusan sarjana yang tak kunjung mendapatkan pekerjaan karena begitu terbatasnya lapangan pekerjaan yang ada di Indonesia yang pada akhirnya tidak bisa membedakan mana upah yang halal dan mana upah yang haram.
Ide film ini sangat bagus. Latar ceritanya pun sesuai dengan keadaan bangsa Indonesia saat ini. Selain itu, akting yang dilakukan para pemain yang pernah memenangkan Piala Citra seperti Deddy Mizwar, Slamet Rahardjo, Tio Pakusadewo, dan Reza Rahadian juga sangat bagus.

2 komentar:

feri muhibudin mengatakan...

film ini memang keren,... aku di putar kan guruku

Unknown mengatakan...

Mau ngasong mau nyopet silakan.. Ini negara bebas kata si mamat... Ending nya cool !