Malam Jumat tanggal 24 Nopember 2011, saya mendapat info dari jaringan komunikasi bahwa semua peserta LKMM Pra TD diberi tugas berupa dua esai yang salah satunya bertema “Who Am I?”. Huh, kok baru dua hari sebelum acaranya diberi tugas ini. Kenapa tidak dari dulu? Sayapun bingung mau menulis apa. Setelah berpikir dan menulis sekian lama yang dilanjutkan pada keesokan harinya, akhirnya saya dapat menyelesaikan tulisan ini. Inilah tulisan saya.
Saya Arif Pradana Heryantara. Saya biasanya dipanggil “Arif”. Saya lahir di Pasuruan pada tanggal 14 Oktober tahun 1993. Saya berasal dari Kota Pasuruan. Rumah keluarga saya di Kota Pasuruan, tepatnya di jalan Sultan Agung IV/6. Sekarang, saya tinggal di sebuah kos-kosan di jalan Gebang Lor no. 11 Surabaya. Saya lulus dari SMA Negeri 1 Pasuruan pada tahun 2011. Saya sangat senang bisa diterima di ITS jurusan Sistem Informasi.
Saya suka bermain catur. Bagi saya, catur bukan hanya sebagai sebuah hobi, melainkan seperti sesuatu yang saya tekuni karena ada banyak pelajaran dan seni yang bisa diambil dari permainan perang 64 petak ini. Selain itu, bermain catur juga banyak manfaatnya, seperti berlatih untuk memperhitungkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi(masing-masing pemain saling memikirkan langkah yang akan dilakukan lawan), menyusun strategi(setelah memperhitungkan banyak kemungkinan, masing-masing pemain menyusun strategi untuk membuat keadaannya menjadi lebih baik), berani mengambil resiko(terkadang seorang pemain berani untuk melakukan sebuah pengorbanan yang bisa memperbaiki keadaannya atau justru memperburuknya), bertanggung jawab(seorang pemain akan menerima konsekuensi atas apa yang telah dilakukannya), dan masih banyak lagi. Yang membuat saya kagum dengan permainan catur adalah seninya yang bisa muncul di saat-saat yang tidak terduga, sedangkan yang membuat saya heran dengan permainan ini adalah kombinasi dari langkah-langkahnya di dalam permainan yang jumlahnya bisa mencapai ribuan bahkan jutaan. Sebuah robot catur yang memiliki database 1 juta partai catur masih harus berpikir ketika ada sebuah langkah yang merupakan improvisasi dari partai-partai di database yang dimilikinya. Padahal, pada permainan catur, kita hanya memainkan sebuah raja, sebuah menteri, dua buah gajah, dua buah kuda, dua buah benteng, dan delapan buah bidak di atas papan dengan 64 petak selang-seling berwarna hitam dan putih melawan seorang lawan dengan jumlah buah yang sama di papan yang sama.
Pada waktu TK, saya bercita-cita untuk menjadi seorang professor. Dulu, saya hanya mengetahui bahwa professor itu adalah orang yang bekerja di laboratorium, bereksperimen dan akhirnya menemukan sesuatu yang berguna bagi kehidupan umat manusia. Pada waktu SD, saya bercita-cita untuk menjadi guru. Dulu, saya hanya mengetahuhi bahwa guru itu hanya guru di sekolah-sekolah dan tempat bimbingan belajar. Guru merupakan pahlawan tanpa tanda jasa yang akan terus mendapatkan pahala walaupun telah meninggal dunia. Hanya itu yang dulu saya ketahui tentang guru. Pada waktu SMP, saya ingin menjadi seorang hacker setelah mendengar cerita dari teman sekelas saya. Dulu, saya hanya mengetahui bahwa hacker adalah orang yang mampu membuat virus dan mengetes kemampuannya dengan menjajal security sebuah situs. Pada waktu SMA, saya mengurungkan niat saya untuk menjadi hacker karena saya mengetahui bahwa hacker sering menyalahgunakan kemampuannya untuk kepentingan dirinya sendiri dan berkeinginan untuk menjadi seorang programmer yang mampu membuat sebuah program yang berguna bagi masyarakat. Pada saat ini, saya akhirnya mengetahui bahwa tidak semua anggapan saya itu benar. Professor memang menciptakan sesuatu, tetapi tidak harus bekerja terus menerus di dalam laboratorium. Guru memang mengajar siswanya di kelas atau di luar kelas, tetapi semua orang bisa menjadi guru bagi teman-temannya yang membutuhkan ilmu darinya. Hacker memang cerdas dan sering menyalahgunakan kecerdasannya, tetapi ada juga hacker yang dibayar untuk melakukan sebuah perbuatan baik. Hanya anggapan saya terhadap programmer yang benar. Setelah mengetahui semua itu, saya akhirnya berkeinginan untuk melakukan gabungan dari hal-hal baik yang bisa dilakukan oleh professor, guru, dan programmer. Professor bisa menemukan sesuatu, saya rasa semua orangpun bisa melakukan inovasi atau setidaknya melakukan improvisasi dari sesuatu yang telah ada. Guru mengajar siswanya, saya rasa semua orang bisa mengajar seseorang yang membutuhkan ilmu darinya baik itu berupa ilmu duniawi maupun ilmu agama. Programmer dapat membuat suatu program, saya rasa semua orang bisa membuat suatu program asalkan mau belajar dengan serius dan tekun tentang bahasa pemrograman. Bagaimana dengan hacker yang dapat membobol situs? Saya masih mengurungkan niat saya untuk menjadi seorang hacker yang seperti itu karena dibutuhkan ketekunan lebih untuk mengetes dirinya hacking situs-situs dan program-program. Saya rasa hal itu akan membutuhkan kemampuan di atas rata-rata dan waktu yang lama untuk menjadi seseorang yang bisa membobol situs. Selain itu, saya juga malas untuk mengubah diri saya menjadi seorang hacker yang seperti itu karena hal itu akan lebih banyak membawa keburukan daripada kebaikan. Saya hanya ingin bisa melakukan sedikit hacking pada komputer saya agar bisa mendatangkan manfaat bagi diri saya tanpa merugikan orang lain. Sekian.
3 komentar:
bisa bisa bisaa. inspirasi nih buat postingan selanjutnya wkwk
sip.. sip,, sip..
ayow rif.. gapai cita-cita dan mimpimu
Terima kasih, teman-teman!
Posting Komentar