Welcome Message

Selamat datang di blog saya!
Silakan baca semua tulisan yang anda suka!

Senin, 19 Desember 2011

Adu Argumen = Debat Kusir

         Pada suatu forum evaluasi, para senior mengelilingi suatu barisan. Saya termasuk orang-orang yang ada di barisan ini. Seperti biasa, para senior membentak-bentak kami. Agenda kali ini adalah membahas progress pin dan buku angkatan. Hal pertama yang mereka evaluasi adalah pemakaian pin. Mereka menanyakan tentang pemakaian pin. Mereka tidak menemukan satupun di antara kami yang tidak memakai pin, lalu mereka mencari-cari kelemahan kami. Itulah keahlian mereka.

Mereka mempertanyakan esensi adanya lambang himpunan mereka di pin kami. Ada yang menjawab bahwa hal itu bertujuan agar kami bisa menjaga kelakuan kami. Para senior curiga bahwa itu hanyalah omong kosong. Mereka kembali mempertanyakan kalau kami sudah melepas pin, apakah kami tidak menjaga kelakuan kami? Terjadilah adu argumen(saya lebih suka menyebutnya sebagai debat kusir) yang panjang. Pembicaraan kemudian dialihkan ke arah ukuran lambang mereka di pin kami. Mereka bertanya mengapa ukuran lambang kalah besar dengan tulisan “2011”. Banyak yang menyangkalnya dengan alasan yang kurang kuat. Ada yang menjawab, “Agar orang tahu bahwa kami ini 2011-nya himpunan mahasiswa.” Mereka tidak mau menerima jawaban tersebut. Terjadilah lagi adu argumen yang panjang. Saya sudah bosan mendengarkan adu argumen.
Mereka bertanya pertanyaan yang lain. Mereka alihkan pembicaraan. Mereka bertanya apakah kami semua sudah hafal semua anak yang hadir di forum ini. Kenyataannya, tidak satupun dari kami yang hafal. Mereka membentak-bentak lagi. Mereka berpikir bahwa kalau setengah dari kami saja kami belum hafal, maka kami masih belum hafal banyak anak dalam satu angkatan. Belum lagi NRP-nya. Ini jelas tidak logis. Bukankah ada dari anak yang tidak datang, yang sudah kami kenal? Mereka kembali berargumen bahwa tulisan nama yang ada di pin kami terlalu kecil. Ini jelas tidak masuk akal. Kalau mereka ingin agar lambang mereka, tulisan nama kami dan NRP dibuat besar. Padahal, tulisan “2011” juga harus besar karena merupakan identitas kami. Jika itu semua terjadi, mau sebesar apa pin kami? Sebesar piring? Atau sebesar penutup tong sampah? Itu semua jelas tidak masuk akal. Para senior tidak pernah berpikiran logis saat forum evaluasi.
          Dari fakta-fakta terasebut, ada banyak kesalahan pada senior, terutama kebiasaan mereka dalam mengajak adu argumen. Mereka sebenarnya ingin agar kami bisa memiliki argumen yang kuat, tetapi tidak harus dengan berdebat kusir. Berdebat itu tidak ada gunanya. Seperti kata Hasan Al-Banna, “Janganlah kau berdebat, karena tidak ada gunanya menyombongkan diri”. Saya sangat setuju dengan Hasan Al-Banna. Berdebat itu dapat membuat seseorang yang menang menjadi sombong. Selain itu, waktu kita terbuang percuma hanya karena berdebat. Oleh karena itu, sebisa mungkin, hindarilah berdebat dengan siapapun!

2 komentar:

Brantas Pranata Nusa mengatakan...

debat kusir, intinya lakukan yang merka mau dengan mulut kita

Unknown mengatakan...

Betul itu!