Welcome Message

Selamat datang di blog saya!
Silakan baca semua tulisan yang anda suka!

Senin, 19 Desember 2011

Niat yang Baik Harus Diimbangi dengan Cara yang Baik


           Pada setiap forum evaluasi, para mahasiswa lama selalu menekankan kepada kami agar untuk memperkuat angkatan. Mereka pernah menyuruh kami untuk membuat bendera himpunan mahasiswa. Mereka hanya menyediakan alat seadanya dan memberi kami waktu
yang sangat sedikit. Pada saat itu, bendera yang kami buat belum jadi. Mereka memarah-marahi kami. Mereka bertanya mengapa bendera yang kami buat belum jadi, padahal kami hanya diberi waktu dua jam untuk menyelesaikan bendera yang besar. Mereka membual pada kami bahwa ada anak yang tidak bekerja. Ada yang hanya mondar-mandir. Padahal mereka tidak memantau kami secara langsung. Mereka juga mempertanyakan alasan kenapa kami belum menyelesaikan bendera tersebut. Ada yang menjawab waktunya terlalu singkat. Itu memang benar, tetapi mereka menolak alasan seperti itu. Mereka justru menghitung dan mengatakan bahwa dengan waktu dua jam seharusnya sebuah bendera bisa dibuat oleh anak sebanyak ini. Ini jelas tidak logis. Bagaimana mungkin segerombolan anak berjumlah seratus atau lebih mau berada di atas sebuah bendera yang kira-kira seluas sebuah kamar kos?

Ada dari kami yang menjawab bahwa warna cat yang disediakan kurang banyak sehingga kami sibuk mencampur cat. Mereka malah menuduh kami bahwa kami mempersalahkan mereka. Seharusnya itu memang benar, merekalah yang salah. Mereka hanya memberi sedikit warna cat sehingga kami kesulitan untuk menemukan warna yang sesuai. Namun, satu angkatan(termasuk saya) menyangkal bahwa seniorlah yang salah. Mereka mempertanyakan kembali siapa yang salah. Kami tidak mampu menjawab.  Saya akui, kami pada waktu itu terlalu takut kepada mahasiswa lama. Kami terlalu takut untuk melawan kesemena-menaan. Saya tahu bahwa itu semua hanyalah akting dan mereka membawakannya dengan sangat baik, tetapi bagaimana dengan yang tidak tahu? Bagaimana kalau ada anak yang menganggap itu semua serius? Bagaimana jika ada anak yang menyimpan dedam kepada mereka? Kalau hal-hal di tersebut benar-benar terjadi, maka seniorlah yang patut disalahkan. Mereka telah menyakiti hati orang lain. Mereka berdosa, walaupun sebenarnya maksud dari perbuatan mereka baik.
          Dari kejadian pembuatan bendera tersebut, sebenarnya para senior ingin agar mahasiswa baru kompak. Namun, cara yang mereka gunakan salah. Mereka justru mencari-cari kesalahan kami, lalu membentak-bentak. Keinginan mereka tidak akan tercapai. Mereka bisa diibaratkan dengan seseorang yang mencuci pakaian di air kencing. Orang itu bermaksud membersihkan pakaiannya, tetapi dia menggunakan air kencing untuk membasuh pakaiannya. Bukannya malah bersih, melainkan pakaian orang tersebut justru terkena najis. Pakaian tersebut malah menjadi lebih kotor. Hal itu sama saja dengan para senior yang ingin agar juniornya bisa kompak, tetapi mereka membentak-bentak apabila juniornya kurang kompak. Junior bisa jadi malah meremehkan mereka. Kalaupun para junior mau menuruti senior mereka, mereka akan melakukannya dengan sangat terpaksa. Percuma sajalah melakukan sesuatu dengan terpaksa.

Tidak ada komentar: