Inspirasi yang Dipaksakan

          Sedikit bercerita tentang seorang teman saya. Dia memiliki tugas untuk membuat blog. Blognya harus berisi 30 postingan ketika tanggal 23 Desember 2011. Padahal, ketika itu masih tanggal 18 Desember 2011. Blognyapun sudah memiliki 29 posting-an saat terakhir kali saya melihatnya. Artinya, hanya kurang satu posting-an lagi. Saya menyarankan padanya untuk menundanya hingga esok hari karena dia sudah bekerja keras membuat banyak posting-an pada hari Jum’at kemarin(tepatnya pada 16 Desember). Dia menolaknya. Justru dia bertanya kepada saya tentang postingan apa lagi yang sebaiknya dia tulis.

            Menurut saya, teman saya ini sangat memaksakan diri. Dia sudah bekerja keras, tetapi tidak mau beristirahat walaupun hanya sebentar. Dia kebingungan dalam menulis posting-an yang kurang di blognya. Dia sebenarnya sudah kehabisan inspirasi, tetapi dia memaksakan diri untuk memanggil inspirasi. Memaksakan diri adalah perbuatan yang kurang baik. Kemampuan manusia itu ada batasnya.

            Sebaiknya para pembaca tidak mencontoh apa yang dilakukan teman saya. Memang, dia masih lebih baik daripada saya. Dia memiliki jauh lebih banyak posting-an di blognya. Namun, saya akan terus berusaha untuk tidak memaksakan diri saya memaksa inspirasi lewat. Inspirasi memang bisa datang kapanpun, tetapi inspirasi tidak dipaksa datang. Jika hal itu terjadi, bukannya inspirasi yang datang, melainkan rasa pusinglah yang akan menyerang kepala kita. Sekali lagi, jangan pernah memaksakan diri dan janganlah pula melakukan sesuatu dengan terpaksa!

            Sekian tulisan dari saya. Saya mohon maaf kepada para pembaca apabila ada kata yang kurang berkenan di hati pembaca. Saya sudah mendapatkan izin dari teman saya itu untuk meng-post tulisan ini sebagai pembelajaran kepada para pembaca. Terima kasih untuk teman saya yang merelakan tulisan ini saya post-kan! Terima kasih, pembaca mau membaca tulisan saya! Semoga pembaca dapat mengambil sisi positif dari tulisan ini!