Masih ingat dengan tulisan saya yang berjudul “Inspirasi yang Dipaksakan”? Pada tulisan itu, saya menceritakan tentang teman saya. Kali ini, saya akan bercerita tentang diri saya sendiri.
Welcome Message
Selamat datang di blog saya!
Silakan baca semua tulisan yang anda suka!
Silakan baca semua tulisan yang anda suka!
Jumat, 23 Desember 2011
INSTALL Hari Kedua
Hari kedua INSTALL dilanjutkan pada tanggal 4 Desember 2011. Pagi harinya, kami diajak berolah raga bersama peserta dari SITC dan Al-Bahri. Kami bermain futsal. KISI dari Sistem Informasi dan SITC dari Teknik Informatika digabung jadi satu tim melawan Al-Bahri, kajian Islam dari Fakultas Teknik Kelautan. Tim gabungan dari FTIf kalah dengan Al-Bahri. Kami hanya memasukkan satu gol, tetapi kebobolan tiga gol. Setelah itu, para peserta dari SITC mengucap salam perpisahan karena ada acara lain.
INSTALL Hari Pertama
Pada tanggal 3 dan 4 Desember 2011, saya mengikuti suatu acara yang diselenggarakan oleh Kajian Islam Sistem Informasi(KISI). Kegiatan tersebut diberi nama Intensive Islamic Teaching and Learning Life atau dikenal dengan sebutan INSTALL. Tulisan saya kali ini adalah reportase mengenai INSTALL pada hari pertama, tanggal 3 Desember 2011.
Menulis Populer
Jum’at, 21 Nopember 2011, saya mengikuti kuliah tamu di ruang TC 103-104. Topik yang dibahas adalah menulis populer. Pematerinya bernama Rudi Santoso. Pekerjaan beliau sekarang adalah menulis di kolom opini.
LKMM Pra TD Hari Ketiga
LKMM Pra TD hari ketiga dilaksanakan pada tanggal 11 Desember 2011. Pada LKMM Pra TD hari ketiga, setiap kelas diberi empat materi. Keempat materi tersebut adalah SRK, pengenalan diri, pengembangan diri, dan pribadi dan organisasi. Tidak seperti hari kedua, pada hari ketiga tesnya bukan di awal, melainkan di akhir, setelah semuat materi selesai. Materi pertama pada hari ketiga ini berisi tentang SRK. SRK adalah singkatan dari sasaran, resiko, dan konsekuensi. Sasaran adalah sesuatu yang ingin dituju atau dicapai oleh seseorang ataupun bersama. Resiko adalah kemungkinan untuk bertemu dengan sebuah bahaya atau sesuatu yang sangat tidak kita inginkan. Konsekuensi adalah hasil yang kita dapat setelah melakukan sebuah perbuatan di waktu yang lalu.
LKMM Pra TD Hari Kedua
LKMM Pra TD hari kedua dilaksanakan pada tanggal 10 Desember 2011. Pada LKMM Pra TD hari kedua, setiap kelas diberi lima materi. Kelima materi tersebut adalah persepsi, logika berpikir, mendengar aktif, berbicara efektif, dan AKU. Sebelum kami diberikan materi, wali kelas kami memberikan sebuah tes awal untuk mengetes. Tes ini ternyata berisi materi yang akan disampaikan. Setelah tes, materi pertamapun dimulai. Materi pertama adalah tentang persepsi. Persepsi adalah kesan seseorang terhadap sesuatu. Persepsi yang baik adalah persepsi yang mampu melihat semua secara keseluruhan.
Public Speaking
Kuliah tamu ini diselenggarakan pada 16 Desember 2011 di ruang pertemuan lantai 2. Tema kuliah tamu kedua ini adalah public speaking. Ada dua pembicara pada kuliah tamu kali ini, yaitu Mas Dista Nugraha dan Mbak Ulin Rostiti. Mereka berdua bekerja di Colors Radio. Mereka berdua berbicara dengan sangat cakap seolah-olah mereka sudah hafal isi materi.
LKMM Pra TD Hari Pertama
LKMM Pra TD hari pertama dilaksanakan pada tangg 26 Nopember 2011. Seharusnya, pelatihan ini diadakan di dua jurusan FTIf, yaitu di SI dan TC. Namun, karena ada suatu masalah pada perizinan di TC, maka terpaksa pada hari pertama pelaksanaan pelatihan ini hanya diselenggarakan di SI. Pada LKMM Pra TD, peserta dibagi menjadi 13 kelas, tetapi karena ada suatu permasalahan anak-anak dari kelas 13 disebar ke 12 kelas lain. Ada dua anak yang masuk ke kelas 10, kelas saya. LKMM Pra TD hari pertama ini hanya diisi permainan-permainan yang membutuhkan kerja sama tim. Permainan yang saya dan peserta lain dari kelas 10 mainkan adalah melewati tali rafia yang dibentuk lingkaran, memberikan karet dari anggota satu ke lainnya, dan baris, tetapi pada barisan tersebut hanya beberapa orang di belakang yang tidak ditutup matanya, mereka yang tidak ditutup matanya bertugas menjadi sopir barisan. Dari ketiga permainan tersebut, kelas 10 hanya memenangkan permainan yang barisan. Pemenang dari permainan ini akan mendapatkan sebuah petunjuk yang berguna pada saat simulasi total.
Resensi game: Dragon Age II
Dragon Age II adalah sebuah game RPG yang ceritanya merupakan lanjutan dari game Dragon Age sebelumnya.Pada game ini, kita disuruh memilih untuk menjadi salah satu di antara tiga tipe pejuang, yaitu warrior, mage, dan rogue. Setiap tipe pejuang memiliki kelebihan dan spesialisasi masing-masing. Tipe warrior misalnya ahli dalam pertarungan jarak dekat, tipe mage ahli dalam pertarungan jarak jauh, sedangkan tipe rogue bisa bertarung di jarak dekat maupun jarak jauh.
Resensi buku: Menjadi Generasi Robbani
Buku yang berjudul “Menjadi Generasi Robbani” ini dijadikan panduan mentoring Islam ITS. Buku ini disusun oleh Bram, Faishal, Ihsan, Fauzan, Satria, Nuris, Dea, Fiqih, dan Fauziyah. Buku ini diterbitkan dan dicetak oleh ITS Press. Di dalam buku ini terdapat tempat untuk mengisi identitas pemilik buku, identitas mentor, dan identitas teman-teman Mentor. Buku ini berisi 12 bab. Setiap bab diawali dengan hadis, pesan-pesan ulama, studi kasus dan tulisan lain yang terkait dengan tema bab tersebut. Sebagian besar bab diawali dengan artikel dari penulis.
Jurusan Sistem Informasi
Saya diterima di ITS jurusan Sistem Informasi. Jurusan ini berbasis komputer dan mempelajari bisnis. Jadi, tujuan dari jurusan ini adalah menggunakan komputer untuk bisnis. Lulusan dari Sistem Informasi bisa menjadi system analyst, programmer analyst, database administrator, entrepeneur in IT business, dan masih banyak lagi. Ada banyak hal menarik di jurusan saya. Para mahasiswanya memiliki jam efektif yang unik. Kalau mahasiswa pada umumnya jam efektif mereka adalah jam 10 pagi, tetapi lain halnya dengan mahasiswa Sistem Informasi. Sebagian besar mahasiswa Sistem Informasi jam efektifnya adalah malam hari, terutama jam 10 malam. Dosen-dosennya pun banyak yang memiliki ciri khas. Ada yang suka permainan dan mengutamakan soft skill, ada yang suka berkomunikasi dengan komputer, ada yang suka membuat gurauan, dan masih banyak lagi ciri khas dosen-dosen Sistem Informasi.
Resensi film: Daredevil
Seorang anak buta yang yatim piatu telah berubah menjadi seorang pengacara terkenal, sekaligus seorang pahlawan kota. Dia memang buta, tetapi keempat indra lainnya berfungsi melebihi normal. Pendengarannya, dapat berfungsi sebagai radar baginya karena dapat mendengar suara yang sangat pelan. Penciumannya, bisa mencium bau dari jarak yang lebih jauh dari penciuman normal. Perabaannya digunakannya untuk membaca huruf Braille. Dia menambah pengetahuannya dengan membaca buku yang bertulisan dari huruf Braille. Dia akhirnya menjadi seorang pengacara yang mampu mendengar detak jantung tersangka. Dia juga menjadi Daredevil, pembalas dendam orang tak bersalah yang kalah di pengadilan. Pada pertengahan film, Matt sadar bahwa membalas dendam itu tidak ada gunanya.
Pengurusan KTP Elektronik
Rabu, 21 Desember 2011, saya sengaja tidak ikut kuliah karena harus mengurus KTP elektronik. Saya sudah merencanakan ini dari sehari sebelumnya. Sesampainya di kantor kecamatan, saya langsung mengambil tempat duduk di sebelah orang tua saya. Hanya beberapa saat setelah saya duduk, kami(saya dan kedua orang tua saya) dipanggil. “Nomor 50 sampai 53”, begitu kata petugas. Kami mendapatkan nomor 50, jadi kami masuk ke kantor. Saya pikir kami akan langsung mengurus KTP kami di dalam kantor tersebut. Ternyata, di dalam kantor tersebut masih ada antrean.
Pulang Kampung: Dari kamar kos sampai kampung halaman
Selasa, 20 Desember 2011, saya pulang ke kampung halaman saya dengan kereta api. Awalnya, saya berencana untuk berangkat dari kamar kos pada pukul 15.00, setelah kuliah agama. Saya berencana untuk naik kereta api yang datang pukul 16.20. Namun, saya tidak fokus dengan tujuan saya, saya baru pulang dari kuliah agama pada jam 15.20. Sebelum menuju kamar kos, saya meminta tolong kepada Firman untuk diantarkan ke tempat makan. Alhamdulillah, ternyata Firman mau. Terima kasih, Firman! Saya memakan makanan saya dengan tergesa-gesa. Setelah membayar makanan, saya pergi ke kamar kos dan mempersiapkan segala sesuatu yang akan saya bawa. Saya baru menyelesaikan semua itu pada pukul 15.50 dan berangkat menunggu angkutan umum. Alhamdulillah, saya hanya butuh beberapa menit dalam menunggu angkutan umum.
Senin, 19 Desember 2011
Inspirasi yang Dipaksakan
Sedikit bercerita tentang seorang teman saya. Dia memiliki tugas untuk membuat blog. Blognya harus berisi 30 postingan ketika tanggal 23 Desember 2011. Padahal, ketika itu masih tanggal 18 Desember 2011. Blognyapun sudah memiliki 29 posting-an saat terakhir kali saya melihatnya. Artinya, hanya kurang satu posting-an lagi. Saya menyarankan padanya untuk menundanya hingga esok hari karena dia sudah bekerja keras membuat banyak posting-an pada hari Jum’at kemarin(tepatnya pada 16 Desember). Dia menolaknya. Justru dia bertanya kepada saya tentang postingan apa lagi yang sebaiknya dia tulis.
Niat yang Baik Harus Diimbangi dengan Cara yang Baik
Pada setiap forum evaluasi, para mahasiswa lama selalu menekankan kepada kami agar untuk memperkuat angkatan. Mereka pernah menyuruh kami untuk membuat bendera himpunan mahasiswa. Mereka hanya menyediakan alat seadanya dan memberi kami waktu
Adu Argumen = Debat Kusir
Pada suatu forum evaluasi, para senior mengelilingi suatu barisan. Saya termasuk orang-orang yang ada di barisan ini. Seperti biasa, para senior membentak-bentak kami. Agenda kali ini adalah membahas progress pin dan buku angkatan. Hal pertama yang mereka evaluasi adalah pemakaian pin. Mereka menanyakan tentang pemakaian pin. Mereka tidak menemukan satupun di antara kami yang tidak memakai pin, lalu mereka mencari-cari kelemahan kami. Itulah keahlian mereka.
Menanti Para Superhero
Kaderisasi oh kaderisasi. Dasar kaderisasi di jurusan! Katanya kaderisasi, tetapi ternyata ada unsur ospeknya. Yang dimarah-marahilah, disuruh buat buku angkatanlah, hingga disuruh pakai pin setiap hari. Bosaaaan! Apa lagi kaderisasinya satu semester lebih. Tugas dari dosen sudah banyak, masih ditambah tugas dari senior. Wuih, tugasku jadi bertumpuk-tumpuk. Belum lagi kalau ada kesalahan. Pasti diungkit-ungkit oleh mahasiswa lama di forum evaluasi. Dimarahi lagi. Padahal, cara ini adalah cara yang salah. Ospek itu sudah kuno. Selain membuat kesal mahasiswa baru, ospek sering dijadikan ajang pembalasan dendam oleh mahasiswa lama. Para mahasiswa lama dulu juga diperlakukan seperti ini oleh para seniornya ketika mereka masih menjadi mahasiswa baru. Mereka tidak akan berani membalaskan dendamnya kepada para seniornya dulu. Oleh karena itu, mereka membalaskan dendam mereka kepada para juniornya.
Jumat, 16 Desember 2011
Terngiang oleh Pengalaman Indah
Bicara pengalaman indah, saya punya sebuah pengalaman yang membuat saya terngiang-ngiang olehnya. Pengalaman indah sewaktu saya masih kelas X. Pada waktu itu, saya menjadi anggota Teater Simpang, sebuah teater dari SMA Negeri 1 Pasuruan. Awalnya, saya ingin ikut teater karena tertarik oleh akting para pemainnya di class meeting dan ingin bisa berakting, tetapi setelah mengikuti berbagai latihan, saya mulai sangat menyukainya. Saya bahkan rela pulang malam karena ikut latihan teater.
Sabtu, 10 Desember 2011
Salah Panggung
Inilah lanjutan dari tulisan saya mengenai forum evaluasi yang akhir-akhir ini sering diadakan. Di forum evaluasi, para evaluator sering mengungkapkan rasa kekecewaan mereka terhadap kami, angkatan baru. Para pemimpin forum sering membentak-bentak kami. Para senior yang ada di belakang sering mencela perbuatan kami, walaupun ada juga yang memotivasi kami. Jika dihitung, jumlah mereka yang membentak dan mencela kami jauh lebih banyak daripada mereka yang memotivasi kami.
Forum Evaluasi
Inilah lanjutan dari tulisan saya mengenai kaderisasi di jurusan saya. Kali ini saya akan membahas evaluasi pada kaderisasi di jurusan saya. Evaluasi yang dimaksud di sini adalah evaluasi kesalahan satu angkatan baru yang dilakukan oleh mereka yang menyebut diri mereka warga(mahasiswa lama). Mereka mengadakan evaluasi kepada kami (katanya) bertujuan untuk memperbaiki angkatan saya, tetapi nyatanya angkatan saya tidak kunjung membaik. Apa yang salah? Siapa yang patut disalahkan?
Kamis, 01 Desember 2011
Ketika Senioritas Dinomorsatukan
Tugas. Tugas lagi. Tugas lagi. Ah, banyaknya tugasku. Tugas dari dosen dan senior. Tugas dari dosen jelas terlihat manfaatnya, yaitu membuat kita lebih mengerti tentang pelajaran, sedangkan apa manfaat tugas dari senior? Gak penting banget, sih. Disuruh buat buku, bendera, disuruh memakai pin setiap hari, dan lain-lain. Belum lagi disuruh memperkuat internal satu angkatan dalam kurun waktu yang singkat. Memangnya mereka siapa? Mereka hanya senior. Mereka hanya mau dihormati, tetapi bukan begini caranya. Cara yang mereka pakai malah akan membuat junior(mahasiswa baru) tidak menyukai mereka atau takut kepada mereka. Jika junior mereka tidak menyukai mereka, siapa yang rugi? Senior. Jika junior mereka takut kepada mereka, siapa yang salah? Senior. Kalau hal itu jelas akan terjadi, mengapa para senior masih saja melakukannya? Apakah mereka tidak memperhitungkan semua itu atau mereka sudah memperhitungkannya, tetapi tidak peduli?
Senin, 28 November 2011
Kaderisasi di Jurusan: Apakah Sudah Efektif?
Sabtu, 5 November 2011 dan Minggu 6 November 2011, saya dan seluruh teman seangkatan saya dikader oleh senior. Para senior memarahi kami hanya karena beberapa kesalahan sepele. Kesalahan yang seharusnya dapat dimaklumi. Kami juga tidak diperbolehkan menyebut angkatan kami dengan sebuatan “angkatan” karena kami belum dianggap sebagai angkatan. Saya tidak tahu apa tujuan mereka melakukan ini pada kami. Yang tidak saya lupakan sampai sekarang adalah mereka meminta kami untuk berkontribusi kepada himpunan mahasiswa di jurusan saya. Kami sudah mencoba sekuat tenaga untuk berkontribusi kepada himpunan mahasiswa, tetapi para senior selalu mencari-cari berbagai kesalahan kami dan mengatakan bahwa kontribusi yang kami berikan masih sangat kecil. Inikah yang disebut kaderisasi? Inikah yang katanya memperkenalkan jurusan kepada mahasiswa baru?
Tema LKMM Pra TD: PATRIOT
PATRIOT yang merupakan tema dari LKMM Pra TD ini adalah singkatan dari prestatif, aktif, tanggap, kritis, visioner, tanggung jawab. Prestatif merupakan menorehkan sebuah prestasi di bidang apapun. Prestasi tidak harus berupa juara pada sebuah lomba atau turnamen, tetapi prestasi adalah tercapainya sesuatu yang diharapkan. Bukanlah merupakan prestasi walaupun seseorang telah menjuarai sebuah perlombaan atau turnamen, tetapi dia sebenarnya mengharapkan lebih. Di dalam kehidupan sehari-hari, prestasi tidak selalu dapat dicapai. Memang ada prestasi yang tercapai, seperti seseorang yang menargetkan untuk memecahkan sebuah rekor, tetapi rekor yang dia buat bahkan bisa melebihi apa yang dia harapkan. Tidak semua seperti itu, biasanya seseorang telah mencapai sseuatu yang diinginkan orang banyak, tetapi dia tidak berprestasi karena apa yang dia harapkan belum tercapai. Jika hal itu terjadi, maka sebaiknya orang itu bersyukur terhadap apa yang telah dicapainya, mengintrospeksi dirinya, dan berusaha untuk mencapai apa yang diharapkannya di waktu lain. Penulis sendiri belum merasa cukup terhadap apa yang telah dicapai penulis walaupun penulis sudah cukup senang atas apa yang telah dicapai.
Who Am I?
Malam Jumat tanggal 24 Nopember 2011, saya mendapat info dari jaringan komunikasi bahwa semua peserta LKMM Pra TD diberi tugas berupa dua esai yang salah satunya bertema “Who Am I?”. Huh, kok baru dua hari sebelum acaranya diberi tugas ini. Kenapa tidak dari dulu? Sayapun bingung mau menulis apa. Setelah berpikir dan menulis sekian lama yang dilanjutkan pada keesokan harinya, akhirnya saya dapat menyelesaikan tulisan ini. Inilah tulisan saya.
Bukan Kolam Susu, melainkan Lautan Api
Indonesia dengan kekayaan alamnya yang berlimpah seharusnya bisa menjadi negara yang sejahtera. Bahkan, ada sebaris lirik lagu yang berbunyi: “Bukan lautan, tapi kolam susu” yang berarti kekayaan alam di Indonesia sangat manis bagaikan kolam susu. Pada kenyataannya, kekayaan alam di Indonesia hanya dinikmati oleh segelintir orang.
Sebenarnya, ada sebuah kesalahan dari orang-orang pintar yang berkuasa di Indonesia. Mereka saling menyerang lawan politiknya dengan membeberkan sejumlah kejahatan dari lawan politiknya dan menutup-nutupi kejahatan partai politik masing-masing. Berita di televisi didominasi oleh kejahatan-kejahatan orang-orang yang menyalahgunakan kecerdasannya demi kepentingan pribadi dan berita tersebut dipolitisir untuk menjatuhkan lawan politiknya. Mereka saling tuduh, saling serang, dan saling melempar “bola api” kepada lawan politiknya sehingga membuat Indonesia bagaikan “Lautan api”.
Negeri yang Seharusnya Indah
Indonesia merupakan negara subur yang kaya akan sumber daya alam, tetapi penghasilannya rendah. Dengan cadangan minyak yang melimpah seharusnya Indonesia bisa menjadi negara penghasil minyak. Dengan tanah yang subur, seharusnya Indonesia bisa menjadi negara agraris dengan hasil tani yang cukup untuk rakyat Indonesia. Dengan wilayah perairan yang luas, seharusnya Indonesia bisa menjadi negara maritim yang mampu memenuhi kebutuhan ikan rakyatnya. Dengan banyaknya daerah yang menyediakan hasil tambang, seharusnya Indonesia memilki cadangan emas atau hasil tambang yang melimpah. Dengan semua kekayaan alam itu, seharusnya tidak ada rakyat Indonesia yang kelaparan, tidak ada rakyat Indonesia yang sibuk mencari sedekah dari orang lain di pinggir jalan dan di rumah-rumah, dan tidak ada yang memenuhi kebutuhan hidupnya dengan merampas harta orang lain.
Kalau begitu, siapa yang bersalah? Banyak pihak yang bersalah atas ketidaksejahteraan Indonesia. Pemerintah bersalah karena kurang memperhatikan rakyatnya. Rakyat bersalah karena malas mengolah kekayaan Indonesia. Para politikus bersalah karena hanya mengurusi kepentingan golongannya. Para kritikus termasuk penulis bersalah hanya bisa mengkritik pemerintah. Kaum cendekiawan juga bersalah karena mereka belum menemukan cara untuk mengefektifkan kekayaan negeri ini. Para koruptor memiliki salah yang paling besar karena mereka merugikan negara. Kita semua bersalah. Oleh karena itu, kita sebaiknya berhenti untuk saling menuduh dan mulai memikirkan cara untuk memperbaiki keadaan kita -rakyat Indonesia- agar negara Indonesia yang tercinta ini bisa menjadi negara yang sejahtera.
Seni dalam Permainan Catur
Seni dalam catur? Memangnya ada? Bukankah pecatur hanya berpikir logis saat bermain catur? Penasaran, kan. Kalau begitu, simaklah tulisan saya di bawah ini!
Catur merupakan sebuah permainan yang menyimulasikan peperangan di atas 64 petak-petak berwarna hitam dan putih. Para pecatur memikirkan cara untuk mengalahkan lawannya dengan langkah-langkah dari buah caturnya. Ada banyak tipe dari pecatur, ada yang langsung menyerang secara frontal(attacker), ada yang menata posisi dari buah caturnya sedemikian rupa sehingga lawan menjadi kesulitan(tipe posisional), dan ada juga yang bertahan habis-habisan dari serangan lawan sampai lawan kelelahan menyerangnya kemudian dia melakukan serangan balik yang mematikan(defender).
Keindahan dari permainan catur adalah suatu kombinasi dari langkah-langkah dalam posisi-posisi tertentu yang biasanya berupa pengorbanan dari satu atau beberapa buah caturnya untuk memenangkan materi, membuat posisi lawan menjadi buruk, atau bahkan mematikan raja lawan. Inilah yang disebut seni dalam permainan catur. Attacker sering menemukan posisi-posisi yang pas di mana dia bisa melakukan kombinasi atau melakukan serangan frontal yang bisa mengeksploitasi kelemahan lawannya lalu dia melakukan sebuah kombinasi untuk memperburuk keadaan buah catur lawannya, tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa pecatur bertipe posisional atau defender tidak bisa melakukan kombinasi. Pecatur tipe posisional biasanya membuat langkah-langkah efektif dan menata buah-buah caturnya pada petak-petak strategis yang memungkinkan ia melakukan sebuah kombinasi yang cantik. Begitu juga dengan defender, dia akan bertahan sekuat tenaga dari serangan lawan sambil mencari kelemahan posisi lawannya. Setelah dia berhasil menemukannya, dia akan melakukan sebuah serangan balik yang bisa berupa kombinasi untuk menghancurkan serangan lawannya sekaligus membalikkan keadaan.
Seni dari permainan catur lebih sering muncul ketika permainan memasuki permainan tengah(middle game) karena pada babak ini para pecatur memperlihatkan gaya bermainnya. Pada babak ini para pecatur berusaha mempertahankan atau memperbaiki keadaan buah caturnya setelah tahap pembukaan untuk menuju permainan akhir yang lebih baik atau mengakhiri perlawanan dari lawan. Sekian.
Resensi Film: Alangkah Lucunya (negeri ini)
Penulis cerita : Musfar Yasin
Sutradara : Deddy Mizwar
Tokoh : Reza Rahadian, Deddy Mizwar, Slamet Rahardjo, Jaja Mihardja, Sakurta Ginting, Tika Bravani, Tio Pakusadewo, Asrul Dahlan, Robby Tumewu, Teuku Edwin
Tahun : 2010
Genre : Komedi
Film berdurasi 1 jam 43 menit ini dibintangi oleh Reza Rahadian sebagai Muluk, Deddy Mizwar sebagai Pak Bul, Slamet Rahardjo sebagai Haji Rahmat, Jaja Mihardja sebagai Haji Sarbini, dan masih banyak lagi. Film ini mengisahkan tentang kehidupan bangsa Indonesia saat ini, khususnya seorang sarjana manajemen bernama Muluk yang kesulitan dalam mencari pekerjaan. Setelah Muluk sekian lama mencari pekerjaan, akhirnya dia memiliki ide untuk mengentaskan kemiskinan kelompok pencopet yang beranggotakan 15 orang. Dia bersama Syamsul dan Pipit mendidik para pencopet itu agar mereka berhenti mencopet dan mulai menjadi pengasong. Dia mengajari ilmu manajemen dan memanajemen kelompok pencopet itu, Syamsul mendidik mereka dengan ilmu kewarganegaraan, Pipit mengajari mereka ilmu agama Islam. Perjuangan mereka tidaklah mudah. Mereka harus menghadapi berbagai bantahan dari para pencopet itu. Mulai dari bantahan untuk mengikuti sekolah, mandi, sholat, bahkan Muluk sempat dibenci oleh salah seorang pencopet bernama Glenn. Mereka memang berhasil mengubah enam pencopet menjadi enam pengasong, tetapi Muluk dan kedua kawannya akhirnya menghentikan proyek tersebut karena proyek mereka tidak disukai oleh Pak Bul yang merupakan ayah Muluk, Haji Rahmat yang merupakan ayah Pipit, dan Haji Sarbini yang merupakan calon mertua Muluk. Pak Bul, Haji Rahmat, dan Haji Sarbini tidak menyukai proyek Muluk dan kedua temannya karena mereka(Muluk, Syamsul, dan Pipit) dibayar dengan uang haram hasil mencopet. Muluk dan kedua temannyapun kembali ke kebiasaan mereka semula. Syamsul berjudi lagi, Pipit menggantungkan hidupnya dengan mencoba kuis di televisi, dan Muluk sebelum mencari pekerjaan lagi, dia belajar mengemudi mobil.
Film ini berakhir dengan ditangkapnya Muluk oleh anggota Satpol PP karena membela enam pengasong didikannya. Dia menyerahkan dirinya kepada para anggota Satpol PP demi melindungi enam pengasong yang telah dia didik. Ending ini seakan-akan menandakan bahwa cerita film ini belum selesai. Pembuat film ini mungkin sengaja membuat ending seperti itu agar para penonton bisa berimajinasi, memikirkan bagaimana akhirnya nasib para tokoh film ini.
Film ini seperti mengkritik pemerintah supaya pemerintah lebih memperhatikan nasib anak-anak jalanan yang tidak pernah mengenyam pendidikan di sekolah. Selain itu, Muluk yang merupakan tokoh utama seakan menggambarkan para lulusan sarjana yang tak kunjung mendapatkan pekerjaan karena begitu terbatasnya lapangan pekerjaan yang ada di Indonesia yang pada akhirnya tidak bisa membedakan mana upah yang halal dan mana upah yang haram.
Ide film ini sangat bagus. Latar ceritanya pun sesuai dengan keadaan bangsa Indonesia saat ini. Selain itu, akting yang dilakukan para pemain yang pernah memenangkan Piala Citra seperti Deddy Mizwar, Slamet Rahardjo, Tio Pakusadewo, dan Reza Rahadian juga sangat bagus.
Andai Saya Seorang Presiden
Seiring berjalannya waktu, orang tidak baik di Indonesia semakin banyak. Mulai dari pejabat teras hingga rakyat kecil menjadi tidak baik. Pejabat teras memanfaatkan jabatannya untuk menggonta-ganti aturan negara. Orang intelektual memeras otaknya untuk korupsi, kolusi, dan nepotisme. Politikus memanfaatkan popularitasnya untuk mengeruk keuntungan dari partainya, melindungi golongannya, menuduh dan menyerang pesaingnya. Para wanita cantik mempertontonkan keindahan raganya kepada yang bukan muhrim. Para lelaki hidung belang menggunakan kebelangannya untuk merampas kehormatan wanita. Bahkan rakyat jelata, memanfaatkan kesenyapaan untuk mengambil yang bukan haknya.
Ironis sekali negara ini. Semakin tahun bukannya malah semakin baik, tetapi justru sebaliknya. Ini adalah saat di mana orang-orang yang di depan tidak lebih baik daripada orang-orang yang di belakang. Negara ini perlu direformasi dari zaman kebodohan. Negara ini butuh pemimpin baru.
Andai saya menjadi orang nomor satu di negara ini, saya akan mengubah masyarakat menjadi lebih baik. Saya akan menggunakan kata “minimal” pada peraturan negara ini untuk meminimalisir pengurangan hukuman kepada yang bersalah. Saya akan memperberat hukuman bagi orang-orang yang menyalahgunakan jabatannya. Saya tidak akan menghukum mati para koruptor, tetapi saya akan memotong tangan mereka. Saya akan merajam para pezina dan mencambuk para pencuri sebelum memasukkannya ke jeruji besi. Jika para pembuat aturan melarang saya, saya akan memperingan hukuman yang tadinya akan saya berikan kepada orang-orang jahat tersebut. Para penjahat akan saya penjarakan tanpa remisi, tetapi khusus untuk “penjahat berdasi” atau “penjahat berkerah putih” akan saya beri bonus. Saya akan memberi kesempatan kepada mereka untuk berbuat baik pada masyarakat dengan cara menyapu jalan raya dan membersihkan selokan.
Jika saya seorang presiden, saya akan membenahi akhlak dan pendidikan rakyat. Saya akan memprioritaskan keuangan negara untuk pendidikan dan perbaikan akhlak rakyat. Saya akan melerai para politikus yang kerjanya hanya bertengkar. Saya akan mengembalikan banci kepada kodratnya dan memberi atau bahkan memakaikan pakaian yang layak kepada orang yang tidak mampu membeli pakaian untuk menutup auratnya. Selain itu, saya juga akan memotivasi pemuda-pemudi untuk menjadi seorang entrepreneur.
Begitulah saya jika menjadi presiden negara ini. Sekian dan terima kasih!
Langganan:
Postingan (Atom)